Sabtu, 14 Februari 2015

2015: International Year of Soil

Setiap tahunnya, FAO (Food and Agriculture Organization) mencanangkan fokusnya pada satu hal. Seperti pada tahun 2014, FAO mengangkat isu tentang Family Farming atau bisa disebut Pertanian skala kecil yang dikelola oleh keluarga atau Pertanian Keluarga dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam tanaman dasar sebagai bahan baku makanan untuk mengurangi angka kelaparan dan mahalnya produk pangan jika seandainya harus beli di pasar (contoh sederhana; cabai).Tanggal 5 Desember lalu memang “Soil Day” diperingati, dan tahun 2015 ini, FAO mengangkat isu tentang Tanah.

Kenapa fokus yang diambil tahun ini adalah tanah?


Menurut penjelasan dari FAO sendiri, keberadaan tanah sedang dalam bahaya karena kota-kota besar mulai berkembang, penebangan hutan, polusi, penggembalaan atau lahan ternak,  penggunaan dan pengelolaan lahan yang tidak berkelanjutan dan juga perubahan iklim. Kini, tingkat degradasi tanah dirasa akan terancam untuk memenuhi kapasitas generasi masa depan. Jika tanah saja dalam ancaman, maka pertanian, keberadaan pangan dan juga ekosistem juga bisa dipastikan terancam. Dari penjelasan singkat tersebut bisa diambil point penting yakni keberadaan tanah di dunia sedang dalam bahaya oleh karena itu FAO mencanangkan tahun 2015 ini sebagai International Years of Soils , dengan harapan bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya tanah dan menjadi pusat dari operasi proyek yang mendukung keberlanjutan 'stabil dan sehatnya' tanah.

José Graziano da Silva yang merupakan Direktur FAO juga menyatakan Tanah yang sehat sedang dalam kritis dalam produksi pangan global, tapi kebanyakan dari masyarakat kurang sadar dan peka betapa pentingnya “silent ally” yang bernama tanah itu. Berdasarkan data statistik milik FAO sendiri, 805 juta orang sedang kelaparan dan kekurangan gizi. Populasi akan tumbuh dan berkembang terus menerus sehingga menyebabkan penambahan 60% produksi pangan. Sedangkan mayoritas media tumbuh produksi pangan adalah tanah, sulitnya produksi pangan ke depannya jika tanah sudah rusak dan tidak sehat lagi akan mengakibatkan penambahan persentase kelaparan di dunia.


Manajemen yang lebih baik pada perlakuan media tanah akan memungkinkan organisme yang hidup dalam tanah seperti cacing, bakteri baik dan juga akar tanaman memungkinkan tanah untuk dapat menyerap karbon dan mengurangi desertifikasi, dengan penyerapan karbon yang baik tentu juga berdampak pada pengurangan emisi dari efek greenhouse gases.

Dengan menargetkan tahun 2015 sebagai International Year of Soil diharapkan pemanfaatan dan pemahaman kita terhadap tanah semakin baik. Karena tanah adalah hati dari produksi pangan, jika hatinya rusak maka seluruh pangan yang diolah pun akan rusak. Happy Soil! Happy Food!  

author note:
Kesan pertama ketika membuka situs resmi Food and Agriculture Organization adalah terkesima! Kenapa? Begitu banyak detail dan pengetahuan yang bisa diperoleh tentang pertanian maupun pangan, juga informasi eksistensi petani maupun juga pangan di dunia global. Menurut saya sebagai mahasiswa pertanian, ada baiknya kita paham dan mengerti isu terhangat tentang pertanian secara global dan juga nasional (buka; web resmi kementan) dengan mengikuti perkembangan terkini melalui situs pertanian maupun berita terhangatnya. Yuk mulai update tentang AgriNews [NF]

credit:
Nothing dirty here: FAO kicks off International Year of Soils 2015
International Year of Soils 2015: Healthy soils for a healthy life  
[artikel] [gambar 1] [gambar 2]

 

Jumat, 05 Desember 2014

Public Discussion di World Soil Day 2014

Sesuai dengan isi dari Deklarasi Jeju 2014 yang menetapkan tanggal 5 Desember sebagai Hari Tanah Sedunia, Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah Universitas Sebelas Maret Surakarta mengadakan diskusi publik tentang pentingnya tanah sebagai inti kehidupan pada Jumat, 5 Desember 2014 bertempat di depan gedung BEM – DEMA Fakultas Pertanian Univrsitas Sebelas Maret Surakarta. Diskusi tersebut dihadiri oleh seluruh kalangan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret beserta dosen dari program studi ilmu tanah yang turut menjadi pembicara dalam acara diskusi tersebut. Diskusi dimulai dengan materi yang disampaikan oleh Dr. Ir. R. Sudaryanto, MS. Beliau menerangkan bagaimana fungsi tanah secara umum serta kerusakan apa saja yang dapat terjadi pada tanah sehingga fungsi dan kualitas tanah tersebut menurun. Singkatnya, beliau menyampaikan tentang pentingnya menghindari eksploitasi tanah yang berlebihan atau lebih tinggi dari kapasitas yang dapat diberikan tanah itu sendiri. Materi kedua disampaikan oleh Dr. Ir. Supriyadi, MP
Beliau menyampaikan tentang bagaimana meningkatkan kualitas tanah agar tanah dapat memberikan dampak positif bagi umat manusia, beliau juga mengulas singkat tentang isi Deklarasi Jeju. Deklarasi Jeju dilaksanakan sekitar pertengahan tahun 2014 silam yang kemudian menghasilkan 9 poin penting tentang tanah dan timbal baliknya dengan manusia. Salah satu bunyi dari deklarasi tersebut adalah “Degradasi dan hilangnya tanah lebih cepat dibanding proses pembentukannya di muka bumi, maka dari itu, kita harus melindungi tanah dengan segala macam cara terutama mengembangkan strategi jangka panjang”.


Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dengan pembicara. Dibukanya sesi tanya jawab memunculkan beberapa pertanyaan menarik dari peserta diskusi dan terjawab secara inspiratif dan tak kalah menarik oleh sang pembicara. Tak sedikit ulasan dari sesi tanya - jawab tersebut yang akhirnya membongkar fakta menari dari tanah yang sering kita anggap misterius selama ini. Acara pada pagi itu diakhiri dengan aksi 1000 tangan peduli tanah, yang bertujuan mengubah asumsi masyrakat terutama kalangan mahasiswa Fakultas Pertanan UNS bahwa tanah adalah sesuatu yang kotor dan sebatas pijakan mereka sehari-hari dan terkesan rendah tak berarti, melainkan tanah merupakan sumber segala kehidupan di muka bumi dan layak untuk dihargai. Lewat aksi ini pula Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah turut membuktikan konsitensinya dalam menyemarakkan dan menyebarluaskan hari tanah sedunia “WORLD SOIL DAY” yang perdana ini kepada seluruh masyarakat yang ada di Fakultas Pertanian UNS. 

Acara World Soil Day yang mengangkat slogan “What Will You Give to Soil When Soil Gave You Everything?” ini diharapkan dapat megubah paradigma manusia selama ini agar sadar terhadap pentingnya tanah dan memperhitungkan kembali apa yang telah mereka berikan kepada tanah setelah tanah memberikan segalanya untuk mereka. 


Selamat Hari Tanah Sedunia.

Kamis, 04 Desember 2014

Sebuah Renungan di Hari Tanah Sedunia 2014


Sebuah Renungan di Hari Tanah Sedunia 2014: What Will You Give to Soil When Soil Gave You Everything?

Adakah diantara kalian yang mengetahui tanggal apakah ini ? Apakah hanya sekedar tanggal 5 yang tak ada artinya atau hanya tanggal 5 seperti bulan-bulan lainya? 


Kembalinya tanggal 5 di bulan Desember ini memiliki arti penting untuk umat manusia. Kenapa ? Ya… Angka ini bukan sekedar angka biasa, bukan sekedar angka yang tertempel pada kalendar, tapi angka ini merupakan tanggal untuk memperingati Hari Tanah Sedunia. Semestinya kita ikut memperingati hari tanah, karena tanah merupakan sumber kehidupan bagi manusia, merupakan tempat berpijaknya kaki makhluk hidup, bahkan didalam kitab suci Al-Qur’an dijelaskan pula bahwa manusia berasal dari tanah dan kembali padanya (tanah). Sering manusia menyepelekan keberadaan tanah, menganggap tanah sebagai sesuatu yang tak penting dan tak dianggap, bahkan terkadang akan melupakan apa saja yang telah diberikan tanah kepada kita umat manusia.

Bagaimana peran tanah kepada kalian? Lantas bagaimana perilaku kalian terhadap tanah? 

Tanah telah memberikan banyak hal kepada manusia… 
Tumbuhan yang diambil oleh manusia, dijual, dan dijadikan sebagai bahan pangan… merupakan salah satu hasil dari tanah, tanah yang membuatnya berdiri tegak, selain itu tanah merupakan salah satu sumber nutrisi bagi tumbuhan. Bersyukurlah manusia karena keberadaan tanah membuat pangan selalu tersedia…

Tanpa tanah, bagaimana manusia dapat hidup dengan tenang, dengan pangan yang tercukupi? Tidak… mustahil untuk dilakukan.
Bagaimana dengan kalian? Apa yang telah kamu berikan kepada tanah, ketika tanah memberikanmu segalanya?

Memperingati hari tanah ini salah satu cara untuk meningkatkan rasa simpati kita terhadap tanah, terhadap keberadaan tanah, dan menyadarkan manusia bahwa tanah telah mengabdi kepada kita dan memberikan begitu banyak manfaat langsung maupun tak langsung kepada kita. Maka dari itu, sebaiknya kita mengkoreksi diri dari hal terkecil mengenai tanah, berikanlah sesuatu yang terbaik untuk tanah, jangan menyia-nyiakan tanah, dan jagalah tanah sebagaimana kalian menjaga diri kalian sendiri.

“What Will You Give to Soil When Soil Gave You Everything?”

Kamis, 13 November 2014

25 SILVER KMIT - Soil Family Anniversary

Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah UNS mempersembahkan 25 SILVER KMIT - Soil Family Anniversary

dengan serangkaian acara :
1. Soft Opening 25 Silver KMIT
2. Gathering (Ilmu Tanah '13, Ilmu Tanah '14, Agroteknologi Minat Tanah)
3. Bakti Sosial
4. MUSKERWIL BEW 3 FOKUSHIMITI
5. Soil Sport External (antar UKK-HM)
6. Lomba Internal (Ilmu Tanah '13 dan Ilmu Tanah '14)
7. Malam Puncak 25 Silver KMIT



Viva Soil! Soil Solid! Viva KMIT!

Minggu, 05 Oktober 2014

Kenalkan Ilmu Tanah Lewat PADAS 1

Tahun ajaran baru selalu identik dengan yang namanya Masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (ospek). Ospek merupakan momentum bersejarah bagi setiap siswa yang memasuki pintu gerbang perguruan tinggi. Ospek dengan seluruh rangkaian acaranya merupakan awal pembentukan watak bagi seorang mahasiswa – mahasiswi baru. Dengan kata lain bahwa baik tidaknya kepribadian mahasiswa di sebuahperguruan tinggi sedikit banyak ditentukan oleh baik tidaknya pelaksanaan Ospek di perguruan tinggi tersebut. 

PADAS 1 adalah ospek mahasiswa program studi Ilmu Tanah angkatan 2014 yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 september di daerah Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar. Sebagai wadah pengakraban antar angkatan yang di adakan oleh KMIT (Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah). Acara yang bersemboyan Aktif! Kreatif! Solid! Top Generation! ini bersifat wajib bagi semua mahasiswa baru angkatan 2014, karena di dalam PADAS akan dijelaskan semua hal mengenai Ilmu Tanah termasuk KMIT. 


Acara dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu. Setelah pembukaan padas, hari pertama diawali oleh Bapak Drs. Joko Winarno M.Si dan Bapak Ir. Suryono M.P. Dosen-dosen yang telah hadir tersebut, mengisi acara dengan memberikan masukan-masukan untuk mahasiswa baru agar menjadi sosok mahasiswa yang memiliki peran aktif dalam hal organisasi maupun akademis. Kemudian dilanjutkan acara pengenalan KMIT oleh Sdr R. Bagus Janistra W dan Arikhna Rizqiyana F, dan diadakan responsi tulis untuk mahasiswa baru seputar penjelasan KMIT. Selain itu pengenalan dasar KMIT dan Fokushimiti oleh sdr Umi Barokah selaku koordinator BW 3 yang juga merupakan mantan pengurus aktif KMIT UNS. 

Pada hari kedua dilaksanakan outbond di daerah sekitar Sekipan, outbond kali ini memiliki lima pos dengan kemiringan yang cukup menanjak. Disetiap pos akan ada game meliputi Dragon Race, Estafet Belut, Waterboom, Debat, dan Spiderweb. Game-game tersebut mengajarkan kepada mahasiswa baru sebagai pelatihan kesabaran, kebersamaan, kemandirian, dan kerjasama antar tim, dan melatih kepemimpinan antar mahasiswa. Diakhir outbond, diisi oleh penyambutan mahasiswa baru Ilmu Tanah 2014 sebagai anggota baru KMIT UNS oleh alumni. 


Semoga PADAS 1 berhasil membentuk karakter mahasiswa Ilmu Tanah yang sebelumnya masih bermental siswa menjadi bermental mahasiswa dengan penyisipan nilai-nilai kemandirian, solid, kebersamaan dan kerjasama dalam setiap rangkaian acara PADAS 1.

Rabu, 17 September 2014

Upgrading KMIT 2014

Setiap orang pasti menginginkan suatu peningkatan, dari suatu keadaan yang lebih rendah menuju keadaan lainnya yang lebih tinggi. Tidak hanya manusia, suatu aplikasi saja untuk mencapai performa terbaiknya perlu diupgrade terlebih dahulu. Begitu juga dengan sebuah organisasi, dalam hal ini KMIT. Untuk memperbaiki kerja apa saja yang telah dilaksanakan dalam kepengurusan selama kurang lebih setengah periode sebelumnya, perlu dilakukan evaluasi kerja agar diperoleh pemecahan masalah atau solusi untuk diterapkan pada program kerja selanjutnya.

Upgrading suatu organisasi perlu dimulai dari upgrading masing-masing pengurus itu sendiri. Jika tiap-tiap pengurus berhasil diupgrade, maka cepat atau lambat sebuah organisasi yang dijalankannya akan terupgrade juga. Tiap-tiap bidang dalam KMIT tentunya mempunyai tugas yang berbeda-beda, akan tetapi mempunyai tujuan yang sama, yaitu memajukan KMIT. Oleh sebab itu, upgrading kali ini dilaksanakan secara bersama untuk mengetahui bahwa antar bidang itu sebenarnya saling terkait.

Selama tiga hari kegiatan, Upgrading tidak dilaksanakan pada satu hari penuh saja, akan tetapi dibagi-bagi pada tiap hari. Pada hari pertama, upgrading diisi oleh Ibu Sri Hartati dan Bapak Mujiyo. Ibu Sri Hartati mengisi acara dengan berdiskusi seputar kendala-kendala selama menjabat sebagai pengurus KMIT. Tidak hanya masalah organisasi, tetapi pertanyaan-pertanyaan seputar kuliah dan jurusan pun dijawab oleh beliau. Lain halnya dengan Pak Mujiyo, beliau mengajak peserta bermain game yang dapat menebak karakter seseorang berdasarkan quesioner. Game ini penting untuk menyikapi tiap-tiap karakter sesorang dalam suatu organisasi.


Pada hari kedua, agenda Upgrading diisi oleh DP-KMIT, ada mbak Nunik, mas Yuksan, dan mas Raisa. Mereka juga mengisi acara dengan berdiskusi. Sebagai mantan pengurus yang pernah mengemudikan KMIT, tentunya banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik seputar keorganisasian. Pada kesempatan kali ini, tiap-tiap Kabid dan staffnya mengemukakan permasalahan selama menjadi pengurus, kemudian DP-KMIT memberikan masukan-masukan dan solusi pemecahan masalah. Sharing pengalaman berorganisasi juga sangat penting untuk menjadikan kita semakin tanggap dalam menghadapi permasalahan.


Hari terakhir acara, Upgrading diisi oleh saudari Novi Rahmawati yang merupakan pengurus KMIT periode ini. Upgrading kali ini lebih mengarah kepada ilmu pengetahuan dan skill. Sebagai Kabid 3, ia menjelaskan tentang Program Kreativitas Mahasiswa mengingat mulai semester tiga ini merupakan waktu yang tepat dalam membuat PKM. 



Bangun Solidaritas Melalui Upgrading dan Makrab “Kombat”


Semakin banyak waktu untuk bersama, maka semakin tinggi pula rasa saling memiliki. Prinsip inilah yang menjadi dasar dilaksanakannya acara Upgrading dan Makrab “Kombat”. Setelah lama dipisahkan oleh liburan semester 2, dirasa perlu untuk mengadakan suatu kegiatan yang diikuti oleh pengurus KMIT sekaligus mahasiswa Ilmu Tanah yang dapat saling mengakrabkan antar anggota dan skill dalam berorganisasi.

Kedua acara ini dilaksanakan dalam tempat dan waktu yang sama, yaitu di Vila BK Tawangmangu dan selama tiga hari berturut-turut, yaitu hari jum’at – minggu tanggal 29 – 31 Agustus 2014. Penggabungan kedua acara yang berbeda ini dilakukan karena jika ditinjau, acara Upgrading akan berjalan membosankan, untuk itulah perlu digabung dengan acara Makrab sebagai pencair suasana. Selain itu juga untuk meminimalisir pengeluaran biaya akomodasi kegiatan oleh peserta.